top of page
  • Writer's pictureneo lighten05

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Sabun Mandi



Industri tolietries sedang mengalami perkembangan pesat dengan permintaan konsumen yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Produk yang termasuk dalam industri toiletries memang menjadi kebutuhan bagi setiap individu, hal inilah yang membuat persaingan ketat terjadi di pangsa pasar ini. Industri toiletries menempati urutan keempat dalam 7 besar dengan market size sebesar 29. Hal ini disebabkan karena konsumen selalu memperhatikan perawatan dan menjaga kebersihan diri (Valentina, 2012: 12). Salah satu produk toiletries yang banyak digunakan masyarakat adalah sabun mandi. Sabun mandi sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari karena sebagian besar masyarakat menggunakan sabun mandi setiap harinya untuk membersihkan badan dari kuman dan memberi wangi pada tubuh. Produk ini dipasarkan secara beragam mulai dari harga, aroma, dan varian. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka pasar untuk produk ini juga akan terus bertambah, dan persaingan pun akan semakin ketat. Hal ini bisa dilihat dari tingkat konsumsi sabun di Indonesia yang tumbuh rata-rata 3,8% per tahun dengan pertumbuhan konsumsi sabun mandi sebesar 3,4% (http: //www.kompasiana.com).

Oleh karena itu kami menguraikan temuan penelitian atas berbagai aktivitas yang berperan dalam perilaku konsumen keputusan pembelian produk sabun mandi. Ketiga narasumber yang diteliti, yakni Fransiskus Adi (Frans), Sutrisno Nugroho (Sutris), dan Christina Ningrum(Tina) penulis yang dirangkum dalam tabel :


Faktor dominan pengaruh keputusan pembelian sabun mandi diantaranya penerimaan sosial, harga, dan tempat berbelanja. Untuk faktor pemrosesan informasi pengaruh Iklan, produk, nama merek, dan harga yang merupakan sebagian kecil dari stimulus akan selalu dijumpai oleh masyarakat. Pada faktor pemrosesan informasi ini, stimulus yang ada pada kehidupan seminaris diterima, ditafsirkan, disimpan di dalam ingatan, dan diambil kembali dari ingatan. Faktor pengaruh lingkungan. Budaya sederhana mampu menjadi penyebab masyarakt mengganti sabun mandi yang biasa digunakan dengan sabun mandi lainnya. Faktor perbedaan individu. Sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, serta sikap yang dimiliki masyarakat mampu mengubah penentuan pembelian sabun mandi. Faktor proses keputusan ini diawali dengan pengenalan kebutuhan yang kebanyakan bersifat langsung. Setelah pengenalan kebutuhan, dilakukan proses pencarian informasi. Proses evaluasi alternatif yang dilakukan juga terbatas. Setelah itu barulah pembelian dilakukan dengan hasil berupa ketidakpuasan ataupun puas. Masyarakat yang puas akan melakukan pembelian ulang, dan hal ini sekedar masuk evaluasi alternatif, atau bisa masuk ke dalam ingatan.

3 views0 comments

Comentarios


bottom of page