top of page
  • Writer's pictureneo lighten05

Persebaran Bioskop di Yogyakarta


Bioskop merupakan wadah bagi masyarakat untuk menikmati pertunjukkan film, dimana penonton mencurahkan segenap perhatiannya dan perasaannya kepada gambar hidup yang disaksikan. Penonton akan menyaksikan suatu cerita yang seolah tampak nyata di hadapannya. Bioskop merupakan salah satu dari banyak alternative seseorang untuk berekreasi. Ketajaman dan efek bunyi pada bioskop pun sangat menentukan kepuasan masyarakat yang sedang menyaksikan sebuah pertunjukan film.

Di Yogyakarta sendiri terdapat delapan bioskop yang masih aktif hingga saat ini. Delapan bioskop itu terdiri dari berbagai macam jenis founder yaitu Cinema XXI, 21 dan CGV. Ketiga perusahaan perfilman ini masih mendominasi di Kota Yogyakarta. Rata-rata bioskop ini terdapat di Mall-Mall yang ada di Yogyakarta. Hanya di Empire XXI saja yang tidak berdiri dengan Mall yang ada di Yogyakarta. Hal ini yang menyebabkan beberapa orang yang tidak tinggal di Kota Yogyakarta sulit untuk menikmati jasa bioskop ini dikarenakan jarak dari rumah ke tempat bioskop sangat jauh. Padahal dari data http://bappeda.jogjaprov.go.id menyebutkan bahwa ada 3 juta lebih penduduk tetap yang tinggal di Yogyakarta. Oleh karena data itu kami tertarik untuk meneliti tentang persebaran bioskop yang ada di Provinsi Yogyakarta.

Untuk meniliti tentang persebaran bioskop yang ada di Provinsi Yogyakarta kami menggunakan analisis spasial. Analisis spasial ini akan membantu kita untuk melihat gambaran peta persebaran bioskop yang ada di Provinsi Yogyakarta sehingga kita dapat membantu kita untuk menganalisis permasalahan apa yang terjadi. Analisis spasial ini diperoleh dari bantuan softwer yang disebut GIS (geographic information system). GIS membantu menganalis kondisi permasalahan berdasarkan data dari wilayah yang menjadi sasaran dengan menampilkan data berupa peta persebaran.


Dari data diatas dapat kita lihat bahwa bioskop-bioskop yang ada di Provinsi Yogyakarta hanya terdapat di wilayah kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Untuk wilayah bantul, gunungkidul, ngemplak, wates dan daerah pinggiran Provinsi Yogyakarta belum ditemukan adanya bioskop. Hal ini menunjukan bahwa belum meratanya persebaran pembangunan industri perfilman yang ada di Provinsi Yogyakarta. Dari sudut pandang bisnis ini merupakan sebuah peluang usaha bagi para pebisnis yang ingin menginvestasikan uangnya dalam hal industri perfilman. Jika pembangunan bioskop sudah merata tentunya pihak pebisnis dan masyarakat akan saling menguntungkan. Bagi para pebisnis ia akan mendapat keuntungan dan bagi para masyarakat mereka tidak usah perlu jauh-jauh ke kota Yogyakarta demi menonton film yang akan ia tonton.

6 views0 comments

Comments


bottom of page