Pada saat sekarang ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satu sektor industri yang mengalami persaingan cukup ketat adalah industri alas kaki atau sepatu. Industri ini mempunyai peluang yang terbuka keluar negeri maupun ke dalam negeri, Indonesia merupakan pangsa pasar potensial untuk produk sepatu (kompas.com). Jumlah produsen sepatu dalam negeri mencapai 250 perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai 1.1 miliar pasang setahun. Meskipun jumlah industri sepatu mencapai puluhan perusahaan industri, namun hanya 10 perusahaan besar yang mampu menguasai pasar. Pada kurun waktu 2002-2008, volume dan nilai produksi sepatu masing masing tumbuh sekitar 10% (Kadin, 2010).
Hal ini menunjukan bahwa tingginya konsumsi masyarakat terhadap sepatu yang terus meningkat dan tidak menutup kemungkinan jika kebutuhan konsumen akan terpenuhi dengan sepatu tiruan atau sering disebut KW. Sepatu KW muncul sebagai alternatif pilihan dari sepatu original dari brand ternama seperti nike, adidas, converse dan lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Masyarakat Anti Pemalsuan (MIAP) produk sepatu KW meningkat hamper 1,5 kali lipat secara nominal dalam periode 5 tahun.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA/SMK dengan penghasilan uang sebesar Rp 750.000-Rp 1.250.000. Berdasarkan data diatas dapat dilihat juga bahwa seseorang hanya ingin membeli sepatu bukan hanya untuk di konsumsi namun sekaligus ingin menaikkan status sosialnya dengan cara membeli sepatu original merk terkenal namun dengan harga yang murah. Sekitar 70-80% responden pun menjawab bahwa mereka tidak mengetahui keuntungan dan ciri-ciri sepatu original merk terkenal namun mereka hanya mementingkan merk terkenal sehingga meningkatkan status sosialnya. Jadi industri sepatu KW merupakan peluang usaha yang menjajikan bagi masyarakat yang ingin membuka perusahaan di bidang industri sepatu.
Comments