Masyarakat modern saat ini menginginkan sesuatu yang instan dan praktis, selain itu perubahan gaya hidup sering kali mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan pengganti nasi. Bahkan dari hari ke hari produk ini semakin menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan. Salah satu produk mie instan yang beredar di pasaran adalah Indomie yang diproduksi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Produk ini pertama kali dibuat pada tanggal 9 September 1970 yang kemudian dipasarkan ke konsumen mulai tahun 1972. Pada awal penjualannya, Indomie hanya mengeluarkan dua varian rasa, yakni rasa Ayam dan Udang. Seiring berjalannya waktu, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memperbanyak variasi produk mie instan Indomie.
Di Indonesia, sebutan "Indomie" sudah dijadikan istilah generik yang menuju kepada mie instan. Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia membuat produk mie instan ini sangat digemari oleh semua kalangan. Hal ini yang menjadikan perusahaan kami ingin meneliti tentang segmentasi pasar produk Indomie. Lokasi penelitian kami yaitu di kota Yogyakarta tepatnya di jalan Babarsari, perusahaan kami melihat di daerah ini terdapat banyak kampus dan warung-warung makan serta pertokoan yang dibangun sebagai peluang usaha karena banyaknya mahasiswa yang tingal di daerah ini. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa Kuesioner secara online melalui Google-Form. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner.
Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa produk Indomie biasanya di konsumsi oleh konsumen yang berusia 20-25 tahun. Selanjutnya, rata-rata konsumen yang paling banyak mengkonsumsi produk Indomie memiliki jenis kelamin perempuan dengan perolehan persentase sebesar 58,4 persen. Tingkat pendapatan konsumen produk Indomie yang paling tinggi penghasilannya dalam sebulan sebesar Rp. 250.000,00-Rp.750.000,00. Berdasarkan data, konsumen menyatakan setuju kalau produk indomie mudah didapatkan di Mall, Swalayan.Toko maupun Warung. Lalu, berdasarkan pernyataan responden, konsumen merasa setuju bahwa produk Indomie sudah tersebar di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Kemudian, responden setuju kemasan indomie itu menarik yang dilihat dengan persentase sebesar 41,6%. Pada data diketahui bahwa sebesar 39,6% mengatakan sangat setuju bahwa iklan (Media Massa dan Media Online) mempengaruhi konsumen untuk membeli produk mie indomie.
Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi konsumen yang memiliki gaya hidup konsumtif dan praktis. Berdasarkan data pada tabel korelasi diketahui bahwa adanya korelasi yang signifikan antara faktor demografis (usia dan pendapatan), faktor geografis (mie indomie sudah tersebar di daerah perkotaan maupun pedesaan), faktor psikografis (iklan dapat mempengaruhi untuk membeli indomie) dengan segmentasi pasar produk Indomie.
留言